Pada masa perang Diponegoro (1825-1830), Wonosobo merupakan salah satu barisan pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro. Terutama jalan yang melewati Purworejo-Kepil-Sapuran sampai kota Wonosobo. Tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach, yang kemudian dikenal dengan nama Tumenggung Kerto Sinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegoro, Gajah Pemerintah dan Kyai Muhammad Ngarpah.
Seiring dengan berjalannya perjuangan Pangeran Diponegoro antara Purworejo-Wonosobo, para pasukan yang membantu beliau mendirikan atau membuat pemukiman penduduk yang dijadikan pusat pemerintahan wilayah Wonosobo bagian timur. Hingga akhirnya wilayah tersebut menjadi Kecamatan Sapuran.